Sejarah - Dasar Hukum Kradenan
A. SEJARAH KELURAHAN KRADENAN
Pada awalnya ada seorang pendatang bernama Bapak Kasan. Dia adalah keturunan bangsawan atau para raden. Dia membuka hutan hingga menjadi suatu desa yang diberi nama Kradenan. Kradenan berasal dari nama raden yaitu para leluhur (ayah, kakek, mbah buyut) dari bapak Kasan tersebut. Bapak Kasan ingin mengabadikan nama dan derajat dari para leluhurnya menjadi sebuah nama dari desa yang dibukanya, yaitu Desa Kradenan.
Oleh karena Bapak Kasan adalah orang yang pandai dan sakti, para warga tersebut memberi nama bapak Kasan dengan sebutan Kyai Piti.Hingga sampai wafatnya dia disebut Kyai Piti. Nama Piti sampai sekarang diabadikan menjadi nama Makam Piti (Pemakaman Umum Piti Kelurahan Kradenan).
Kyai Piti mempunyai seorang anak putri bernama Karminah. Dia mau diperistri oleh seorang pejabat / brandal dari Desa Pajerukan Pesawahan Cilacap, yang bernama Suryo Dento. Karminah tidak mau dan terus lari dari rumah dan dikejar oleh Suryo Dento sampai di sebuah sungai. Karminah meniti jembatan tersebut, disusul oleh Suryo Dento. Karminah selamat, namun Suryo Dento kejulang jatuh ke sungai sampai meninggal, hingga tempat itu dinamakan Sijulang. Dan nama Sijulang diabadikan sampai sekarang menjadi nama sebuah grumbul di Kelurahan Kradenan yaitu Grumbul Sijulang. Sehingga ada dua buah grumbul yaitu Grumbul Kradenan dan Grumbul Sijulang.
Pada zaman Belanda, perjalanan sejarah Kelurahan Kradenan ada yang memimpin di desa yaitu Lurah / Kepala Desa. Dalam kurun waktu tercatat ada kepemimpinandi desa Kradenan yang terekam oleh beberapa narasumber.
B. SEJARAH PEMERINTAHAN KEPALA KRADENAN
Sejak zaman penjajahan Belanda dalam perjalanan sejarah desa Kradenan sudah ada kepemimpinan yaitu Lurah / Kepala Desa yang menjabat dalam kurun waktu sampai sekarang. Tercatat beberapa nama Lurah / Kepala Desa Kradenan diantaranya yang dikenal adalah adalah Lurah Madin yang terkenal dengan gaya kepemimpinannya yang masih kental dengan feodalismenya. Dari Lurah Madin, kepemimpinan desa Kradenan dipimpin oleh Bapak Saryareja yang kemudian kepemimpinannya diganti oleh Bapak Dahlan. Dalam pemerintahannya, desa telah berjalan walaupun masih bersifat apa adanya dan sudah dapat membagi wilayah Dusun yang dipimpin oleh seorang Bau dan Kopak. Sekitar tahun 1975 sampai dengan tahun 1981, Kelurahan Kradenan dipimpin oleh Bapak Gasim Wiratama.
Dengan Dasar Perbup 1981, Desa Kradenan di ganti menjadi Kelurahan, dan secara otomatis Kelurahan Kradenan dipimpin oleh Lurah yaitu Bapak Gasim Wiratama yang waktu itu menjabat sebagai Kepala Desa sampai tahun 1990, yang kemudian di mutasikan ke Kawedanan hingga masa pensiun yaitu tahun 1991.
Setelah itu, Kelurahan Kradenan dipimpin oleh Bapak Siman dari Dinas Sosial Kabupaten Banyumas dari tahun 1991 sampai tahun 1998. Dikarenakan Bapak Siman pensiun, kemudian diganti oleh Bapak Tarwanto, S.Sos kasumsi pemerintahan umum dari tahun 1998-16 Juni 2004. Bapak Tarwanto kemudian di promosikan menjadi Sekcam Kecamatan Tambak dan Kelurahan Kradenan diisi dari Kasubsi Pemerintahan Umum Kecamatan Sumpiuh yaitu Ibu Nurul Bahiyah, SH dari tanggal 16 Juni 2004 sampai dengan 14 Februari 2008. Ibu Nuruk Bahiyah, SH kemudian dimutasikan ke Kelurahan Sumpiuh dan Kelurahan Kradenan diisi dari Lurah Kebokura yaitu Dra. Asih Herawati, MM pada tanggal 17 Juli 2007-14 November 2009. Ibu Dra. Asih Herawati, MM dipromosikan jabatan menjadi Sekcam Rawalo, kemudian Lurah Kradenan dijabat oleh Seklur Kradenan yaitu Bapak Eddy Prayitno untuk selaku PLT (Pelaksana Tugas) Lurah Kradenan. Pada tanggal 14 Februari 2009 ada pelantikan eseleon IV dan III tanggal 14 Februari 2009-tanggal 08 November 2010 Bapak Cahyono dimutasikan Dinas Transmigrasi Kabupaten Banyumas sehingga Kelurahan Kradenan diisi dari Seklur Kebokura yaitu Bapak Sunardi, B.Sc mulai tanggal 08 November 2010 sampai sekarang.